Akui Terima Tip dari Sopir Truk, Manager SPBU Winangun Citraland: Kalo Temuan Habis Uang Tip

Headline, Hukrim, Manado35 Dilihat

MANADO, Merdeka.news – Permainan nakal petugas SPBU dengan pengetap solar semakin menjadi-jadi. Pihak petugas pengelola SPBU bahkan secara terang-terangan mengakui sering menerima uang tip dari para sopir truk.

Fenomena dugaan penggelapan BBM bersubsidi jenis solar ini bahkan melalui semacam pemberian imbal balik berkedok uang tip.

Praktek menerima sesuatu semacam suap ini entah dibenarkan pihak perusahaan atau tidak, nyatanya diakui oleh pengelola SPBU Winangun Citraland, Manado.

Merdeka.news mencoba menggali keterangan terkait hal tersebut terhadap Richard, Manager SPBU Winangun Citraland, melalui percakapan whatsapp di nomor 082187691***, Kamis (14/12/2023).

Secara mengejutkan, Richard mengakui sering menerima uang tip tersebut.

Berikut kutipannya ;

Merdeka.news (M) : Sebagai Manager, anda pasti tahu dong kegiatan pengisisan BBM Solar bersubsidi yang dilakukan ooerator. Apakah anda tidak pernah mendapati mereka melakukan permainan dengan pengetap solar?

Richard (R) : Saya sendiri kalo operator kurang, saya jadi operator juga..
Suka duka ada pak..
Sukanya kalo dapat tip, dukanya kalo dapat temuan
Habis semua uang tip, sampe tagale2 le pak..

M : Jawaban anda ini bhw anda juga sering turun jadi operator, berarti anda tahu persis kondisi penyaluran BBM bersubsidi. Keren itu utk seorang manajer. Pertanyaannya, soal dapat tip. Itu tip untuk apa ya?

R : Untuk saya makan siang pak

M : Maksudnya kenapa dapat tip. Bukan krn dapat sogok dr pengetap solar kan?

R : Bukan pak, sopir2 truk juga ada yg baik hati.
Kalo saat ini, sudah tidak seperti dulu, yang kalo isi mana2 . Sekarang sudah memakai barkot. Jadi yang biasa ba tap, hanya boleh sesuai barkot.
Karena dorang biasa ja kase tip dari dulu, jadi dorang kase noh..

M : Apa anda pernah memberikan tip thd pengawas dari Pertamina ataupun aparat keamanan soal penyaluran BBM solar bersubsidi?

R : Justru kami takut ketangkap Pertamina & aparat..

M : Katanya klo ada temuan, habis uang tip sampe tagale-gale. Maksudnya ja bayar pa pertamina atau aparat atau bgmn?

R : Kalo ada temuan Pertamina, saya dengar dari spbu lain, ada yang bisa kena denda sesuai jumlah temuannya. Kami sih belum pernah kena denda, hanya sangsi administrasi dengan di stop sementara penyalurannya..

M : Ooh… tapi yg bpk blg abis uang tip sampe tagale gale dank klo ada temuan, sapa yg gale pak?

R : Kalo yg lainnya itu oknum pak
Bapak pasti sudah.mengerti
Ok ya pak, so mo siap2 ini..
Makase pak

Sementara itu PT Pertamina Patra Niaga membeberkan modus kecurangan dalam pembelian dan penyaluran Pertalite dan Solar di SPBU.

Jenis modusnya beragam mulai dari mode helikopter, illegal unloading, hingga mode pemalsuan dokumen.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menuturkan, pada modus mode helikopter, pelaku melakukan pengisian BBM subsidi berulang kali menggunakan kendaraan yang sama atau dalam jumlah yang besar sekaligus.

Modus mode helikopter umumnya dilakukan menggunakan truk, mobil pribadi, motor pribadi, truk tronton dan bus pariwisata.

“Saat ini yang merupakan satu modus terbaru adalah dengan menggunakan bus pariwisata,” ujar Riva dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, (21/11/23) lalu seperti ditulis Kompas.com.

Pada mode helikopter, pelaku biasanya memodifikasi tangki kendaraannya hingga berukuran cukup besar agar bisa menampung lebih banyak BBM subsidi

Modus lain dari mode helikopter yakni pelaku menggandakan QR Code pembelian BBM subsidi dan pelat nomor kendaraan.

Modus ini umumnya dilakukan dengan memanfaatkan kendaraan truk, mobil pribadi, serta bus pariwisata atau tronton.

“Pengisian yang dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan kendaraan yang sama tapi menggunakan pelat nomor dan juga QR code yang berbeda,” ungkapnya.

“Jadi memang ada pemalsuan atau penggandaan yang dilakukan,” ungkap Riva.

Modus dengan mode helikopter ini pun memiliki indikasi yang kuat pelaku bekerja sama dengan oknum operator SPBU.

Lantaran, kendaraan jadi mengisi BBM subsidi dengan waktu yang cukup lama dan sering bolak-balik ke SPBU, di mana seharusnya petugas SPBU mengetahui keanehan tersebut.

Kemudian ada jenis modus illegal unloading, yang dilakukan dengan memanfaatkan truk tangki BBM Pertamina.

Modusnya dengan truk tangki Pertamina berhenti tidak pada lokasi yang ditentukan atau bukan di SPBU, di mana truk itu sedang menurunkan BBM subsidi secara ilegal.

Pada modus ilegal unloading ini juga ada indikasi kuat pelaku bekerja sama dengan oknum pengawas SPBU dan oknum internal perusahaan Pertamina.

Menurutnya, Pertamina terus meningkatkan pengawasan penyaluran solar dan Pertalite seiring dengan beragamnya modus penyelewengan BBM subsidi.

Pengawasan ini pun dilakukan dengan melibatkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta aparat penegak hukum (APH).

Setidaknya sudah lebih dari 400 SPBU yang diberikan sanksi penyetopan suplai solar dengan denda administrasi sebesar Rp 14,8 miliar oleh Pertamina.

Selain itu, penindakan hukum pada kasus penyelewengan BBM subsidi juga membuat 430 orang telah ditetapkan menjadi tersangka.

“Jadi ini yang memang kami lakukan pengawasan dan juga penindakan bersama-sama dengan BPH Migas dan juga aparat penegak hukum,” pungkas dia.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *